Gurun Great Kanto, gurun yang panas terik hanya berupa puing-puing dan pasir, adalah sisa-sisa Jepang pasca-apokaliptik. Populasi yang dulunya adil dibiarkan melekat pada bukit pasir yang tidak ramah untuk bertahan hidup. Setidaknya, itulah yang terjadi pada orang normal. Bagi mereka yang telah menghabiskan waktu terlalu lama di bawah sinar matahari Kanto, padang pasir menawarkan kesempatan luar biasa untuk membuat nama untuk diri mereka sendiri.
Salah satu orang tersebut adalah tukang topeng “Sunabouzu,” atau Desert Punk, yang telah menempa reputasi legendaris untuk selalu menyelesaikan pekerjaannya, tidak peduli sifat atau biayanya. Licik dan kejam, ia telah menjadi kekuatan penghancuran kasar bagi orang-orang gurun lainnya. Namun, “Vixen of the Desert,” Junko Asagiri, menemukan bahwa Sunabouzu bukan tanpa kelemahannya — dia mudah terombang-ambing oleh nafsunya yang tak pernah puas terhadap bayi gurun yang berpayudara besar.
Menyusul petualangan kacau mereka melalui Gurun Kanto, Sunabouzu menampilkan tokoh kepribadian aneh yang menghibur diri mereka sendiri dengan kekerasan dan penyimpangan yang tidak masuk akal di dunia yang telah lama dihancurkan oleh nenek moyang mereka. Dan sama seperti mereka, mereka belum belajar apa-apa.
